![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghOmgoOWmKe4IJL8p927_yJJgWNJX14F5kGf-05w3Ru2xvLr4Xy7lmBlaCaPNHxVgwWAlFKJJiaw0nxNSdEqkR51to2w4-IzxcneVa-sZzhy7jOkFD0aj_91jtmJzSiirt8YdonXe_VueO/s320/kopaja.jpeg)
Akibat insiden ini, empat penumpang menderita luka-luka dan dilarikan ke RSUD Tarakan.
"Kecelakaan
tunggal, bus jalan dari utara, mungkin terlalu kencang atau remnya
blong. Belum diketahui pasti," kata anggota Polantas Polsek Gambir
Brigadir Waju Marata, Minggu (3/3).
Dia menjelaskan, rombongan yang terdiri dari empat unit bus berjalan dari Jalan Veteran III menuju Jalan Medan Merdeka Utara.
Setelah
melewati lampu merah di sebelah gedung Sekretariat Negara, salah satu
bus nyelonong menabrak pembatas jalan dan terguling di atas trotoar
samping pagar kawasan Monumen Nasional.
Reni, Juru Bicara kebaktian GKI Yasmin & HKBP FIladelfia
mengatakan bus kopaja ini membawa simpatisan dari jemaat dari Sekolah
Tinggi Teologia Setia. Para jemaat datang dengan mengunakan empat bus
Kopaja. "Sekarang mereka lagi kebaktian," ujar Reni.
Untuk
diketahui, Forkami (Forum Komunikasi Muslim Indonesia) ormas Islam yang
terus menentang rencana pembangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI)
Yasmin, berkali-kali menegaskan, kasus GKI Yasmin murni permasalahan
hukum, yakni pemalsuan tandatangan warga dalam proses pengajuan IMB GKI
Yasmin.
Hal yang
sama juga terjadi dalam kasus penolakan berdirinya Gereja HKBP
Filadelfia. Sejak tahun 2009 warga menolak keberadaan gereja Batak ini
karena proses awalnya dilakukan dengan tipuan tanda tangan warga. Warga
diminta tanda tangan di atas kertas dengan blangko kosong dan
menyerahkan photo copy KTP. Warga dijanjikan akan mendapatkan bantuan
dana BLT (bantuan langsung tunai), tapi di belakang hari tanda tangan
ini disalahgunakan sebagai berkas mengurus perizinan pendirian Gereja.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !