Setiap Muslim, siapapun orangnya, pasti akan mengklaim bahwa Alquran adalah pedoman hidupnya. Namun faktanya, jangankan menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup, sekadar membacanya saja masih banyak yang enggan. Padahal
kebanyakan mereka juga sudah sangat memahami keutamaan membaca Alquran,
apalagi mengamalkan dalam kehidupan, termasuk tentu saja
memperjuangkannya agar Alquran benar-benar bisa diterapkan dalam
mengatur seluruh aspek kehidupan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCFbDW1F88rCIJMK7tDiOADOx8UOVXnHoHgA9vQJ90l7VzpS3_Jlz_I48hz5-fOkROQ9KNTgPAtJ9BkZKTPm-0QMuNHnC79iUdj7Lb0scMhn-J_O77sbwH5YL_jEmezSdhi5Qugpf5EPsr/s1600/quran-nafsiyah.jpg)
Abdullah bin Umar ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Akan
dikatakan kepada para pembaca Alquran pada Hari Kiamat, ‘Bacalah,
naiklah beberapa derajat (di surga)…Sesungguhnya kedudukan kamu ada di
akhir ayat yang kamu baca.’” (Ibn Abi Syaibah, Al-Mushannaf, VII/172).
Di surga nanti, bahkan para pembaca Alquran memiliki kedudukan yang istimewa.Ummu
ad-Darda’ pernah bertanya kepada Aisyah ra tentang orang yang masuk
surga dari kalangan pembaca Alquran, apa kelebihannya dibandingkan
dengan orang yang tidak membaca Alquran. Aisyah ra. menjawab, “…Sesungguhnya
orang yang masuk surga dari kalangan pembaca Alquran maka tidak ada
seorang pun yang lebih tinggi dari diri mereka.” (Ibn Abi Syaibah, Al-Mushannaf, VII/155).
Hal ini wajar belaka. Pasalnya, sebagaimana dituturkan oleh Abdullah bin Umar ra,“Siapa saja yang membaca Alquran adalah seperti sedang meniti jalan kenabian, hanya saja Alquran tidak diwahyukan kepada dirinya.” (Ibn Abi Syaibah, Al-Mushannaf, VII/155).
Tentang keutamaan membaca Alquran, Ibrahim al-Hijri menuturkan dari Abu
al-Ahwash dari Abdullah bin Mas’ud ra bahwa Rasulullah SAW juga pernah
bersabda,“Pelajarilah oleh kalian Alquran dan bacalah. Sesungguhnya kalian diberi pahala atas bacaannya setiap huruf dengan sepuluh kebaikan. Aku
tidak menyatakan alif lam mim itu dibalas dengan sepuluh kebaikan,
tetapi alif sepuluh kebaikan, lam sepuluh kebaikan dan mim sepuluh
kebaikan. Sesungguhnya
Alquran adalah cahaya yang terang, obat yang bermanfaat, kesuksesan
bagi siapa saja yang mengikutinya dan perlindungan bagi orang yang
berpegang teguh padanya…” (Al-Ajiri, Akhlaq Ahl al-Qur’an, I/5).
Ali bin Abi Thalib ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW juga bersabda, “Orang terbaik di antara kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.”(HR al-Bukhari dan Muslim).
Bahkan baik sekali jika membaca Alquran dilakukan secara bersama-sama di masjid dengan saling menyimak dan meluruskan bacaannya. Dalam ahl ini, Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Rasulullah SAW pun pernah bersabda, “Tidaklah
suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, lalu mereka membaca dan
saling mengajari Alquran di antara mereka, melainkan akan diturunkan
kepada mereka ketentraman, diliputi rahmat, dinaungi para malaikat, dan
akan disebut-sebut oleh Allah bersama-sama mereka di sisi-Nya.” (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Alquran bahkan akan menjadi syafaat pada Hari Kiamat nanti bagi para pembacanya.Sabda Nabi SAW, “Bacalah oleh kamu Alquran, sesungguhnya (Alquran) itu datang pada Hari Kiamat menjadi syafaat bagi pembacanya.” (HR Muslim).
Dengan semua keutamaan itu, wajarlah jika para sahabat berlomba-lomba membaca, mempelajari dan mengamalkan kandungan Alquran. Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah SAW menyuruh Abdullah bin Umar agar mengkhatamkan Alquran seminggu sekali. Begitu
pula para sahabat seperti Usman bin ‘Affan, Zaid bin Tsabit, Ibnu
Mas’ud dan Ubay bin Ka’ab; telah menjadi wiridnya untuk mengkhatamkan
Alquran pada setiap hari Jumat. Namun demikian, paling tidak, hendaknya setiap Muslim bisa mengkhatamkan Alquran sebulan sekali (HR Ahmad).
Itu baru keutamaan membaca dan mengkaji Alquran. Bagaimana dengan mengamalkan dan menerapkan Alquran dalam kehidupan? Tentunya,
jauh lebih utama. Pasalnya, membaca Alquran adalah sunnah saja, meski
mengkaji dan mempelajarinya adalah kewajiban karena termasuk dalam bab thalabul ilmi yang memang wajib. Namun, semua itu tentu tidak ada faedahnya jika Alquran tidak diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan. Bahkan,
tidak mengamalkan dan menerapkan Alquran termasuk dalam tindakan
mengabaikan Alquran yang nyata-nyata telah diharamkan oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman yang artinya:Berkatalah Rasul, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran ini sebagai sesuatu yang diabaikan.” (QS al-Furqan [25]: 30).
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !